Hai Sobat Sleadie, apa kabarnya? Semoga sehat selalu ya! Nah, Sobat Sleadie tahu tidak nih? Pada hari Selasa tanggal 12 November 2024 yang baru lalu, SMP Strada Slamet Riyadi mengadakan seminar untuk teman-teman kelas 7. Pada seminar kali ini, para siswa  ditemani oleh Kakak Aryo sebagai pembicara. Kakak Aryo membawakan materi tentang bullying dengan judul, ‘’Be a Buddy Not a Bully” Yang artinya adalah ‘Jadilah teman bukan pengganggu’.

Tema ini sangat relevan dengan usia siswa kelas 7. Kakak Aryo sebagai pembicara mengatakan bahwa selama rentang hidup seseorang pasti selalu belajar berperan. Dimulai dari saat kita dilahirkan sampai kita meninggal nanti kita akan selalu tetap belajar. Selama kita belajar, kita menghadapi banyak perubahan dalam hidup kita. Perubahan-perubahan tersebut dapat berupa fisik, sosial, kognitif, dan emosional.

Dalam menghadapi perubahan tersebut, kita membutuhkan kebutuhan dasar psikologis. Kebutuhan dasar psikologis yang kita butuhkan adalah love, power, fun, survival, dan freedom. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka individu akan mengembangkan identitas gagal. Identitas gagal ini muncul pada perilaku menyimpang, antara lain; akan melanggar aturan sekolah, berperilaku agresif, dan menjadi seorang pembully

Nah, sekarang Sobat Sleadie sudah tahu bahwa mengembangkan identitas gagal sangat berpengaruh bagi kehidupan individu. Pembully merupakan seseorang yang mengembangkan identitas gagal. Membully adalah perilaku yang tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, maupun sosial di dunia maya ataupun dunia nyata. Membully membuat individu merasa  tidak nyaman, tertekan, bahkan sakit hati. Hal ini dapat dilakukan perorangan ataupun kelompok.

Perbuatan ini dapat menyakiti orang lain baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal, fisik, ataupun sosial secara berulang kali. Maka ada 4 bentuk perundungan, yaitu; cyber bullying, physical, social, dan verbal.

Cyber bullying atau perundungan siber adalah tindakan yang dapat menyakiti orang lain melalui media sosial. Physical bullying atau perundungan fisik adalah perundungan melalui tindakan yang menyakiti fisik seseorang. Contohnya adalah menendang, memukul, dan tindakan lainnya yang menyakiti fisik. Social bullying atau perundungan sosial adalah perundungan dengan cara melakukan pengucilan, membicarakan orang dari belakang (gosip), serta menyebar berita palsu (hoax). Jenis yang terakhir adalah verbal bullying atau perundungan verbal. Jenis perundungan ini melakukan tindakan yang menyakiti seseorang melalui kata-kata. Contohnya adalah mengolok-olok, menghina, merendahkan, serta memanggil dengan julukan kecacatan fisik.

 

Nah, apakah Sobat Sleadie tahu penyebab pelaku melakukan perundungan? Jadi, ada beberapa faktor yang menyebabkan pelaku melakukan perundungan. Beberapa faktor tersebut adalah.. Pelaku bertumbuh di lingkungan negatif, mempunyai perasaan dendam, ingin mencari perhatian, depresi, atau karena pengaruh negatif dari media sosial.

Dalam melakukan perundungan terdapat tiga  pihak yang terlibat, yaitu pelaku, korban, dan saksi. Tindakan bullying akan berdampak pada pelaku, korban, dan saksi. Saat pelaku melakukan perundungan tetapi tidak mendapatkan resiko, pelaku akan terbiasa melakukan perundungan dari hal kecil hingga besar. Dan dampaknya adalah ketika dewasa nanti, pelaku memiliki potensi yang besar untuk menjadi pelaku kriminal. Setelah pelaku melakukan perundungan, suatu hari nanti ia akan diikuti oleh rasa bersalah dan membuat hidupnya menjadi tidak tenang. Dampak yang dirasakan oleh korban adalah kesakitan fisik, gangguan psikologis, kepercayaan diri menurun, malu, trauma,  mengasingkan diri dari sekolah, mempunyai ketakutan sosial, bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri. Dampak dari perundungan tidak hanya dirasakan oleh pelaku dan korban, tetapi dampak ini juga dirasakan oleh saksi. Dampak yang dirasakan oleh saksi adalah, mengalami perasaan yang tidak menyenangkan dan mengalami tekanan psikologis yang berat, merasa terancam dan takut akan menjadi korban selanjutnya, serta mengalami penurunan prestasi akademik.

Jika kita menjadi korban perundungan, kita bisa melakukan lima edukasi ini. Yang pertama, tetap percaya diri dan hadapi dengan berani. Yang kedua, bicarakan dan laporkan kepada guru, keluarga, atau orang yang dipercaya dan bisa bertindak. Yang ketiga, memiliki pergaulan yang sehat, dan positif. Yang keempat, tetap berpikir positif dan terakhir, simpan semua bukti yang bisa di laporkan. Jika Sobat Sleadie melihat tindakan bullying, Sobat Sleadie harus menerapkan langkah-langkah tadi ya.

Wah.. Ternyata seminar ini mengajarkan kita banyak hal, ya! Dari seminar ini, kami tahu kalau perundungan adalah hal yang tidak baik dan dapat menyakiti seseorang. Kita juga belajar, jenis-jenis perundungan. Bahkan, pelakunya sendiri pun mendapatkan dampak nya setelah melakukan perundungan. Dan, kami juga tahu beberapa faktor yang menyebabkan pelaku melakukan perundungan. Selain itu, seminar ini juga mengajarkan kita cara bertindak dengan benar saat kita menjadi korban, atau saksi perundungan.

Kegiatan ini sangat berguna bagi kami, terlebih lagi untuk anak-anak. Sejak  kecil, kita harus mengerti tentang hal perundungan, agar kita tidak menjadi salah satu pelaku, dan kita bersikap bijak saat menjadi korban atau saksi dari perundungan. Perundungan dapat menimpa SIAPA SAJA, DIMANA SAJA, dan KAPAN SAJA. Diawali dengan bercanda.

STOP BULLYING, BE A BUDDY NOT A BULLY

SALAM AMDG

Sebarkan artikel ini